Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, menghadapi tantangan dalam bidang kesehatan, terutama dalam perawatan pasien dengan kondisi kompleks seperti stoma, luka, dan inkontinensia. Untuk menjawab kebutuhan ini, program pendidikan Enterostomal Therapy Nurse Education Program (ETNEP) yang dikenal dengan Indonesian ETNEP dikembangkan oleh CORPORATE UNIVERSITY OF WOCARE INDONESIA hadir sebagai solusi inovatif. Indonesian ETNEP dimulai oleh ibu Widasri Sri Gitarja belajar program Wound, Ostomy and Continence di Prince Margareth Hospital Hongkong pada tahun 1997. Dengan membawa Ilmu Baru dibidang Wound, Ostomy and Continence yang diperoleh Ibu Widasri Sri Gitarja mengajak perawat Indonesia belajar bersama dan mengembangkan program tersebut.
Perjalanan Panjang beliau membawa Ibu Widasri Sri Gitarja S.Kp., MM., MARS., WOC (ET)N sebagai Director Program of Indonesian ETNEP, perjalanan beliau dalam Wound, Ostomy and Continence menjadi pelatihan pertama di Indonesia yang mendapatan rekognisi dari Badan Dunia WCET (World Council of Enterostomal Therapists) hingga sekarang. Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam merawat pasien dengan Luka, Stoma dan Kontinensia, sekaligus membuka peluang karier yang lebih luas bagi para perawat di Indonesia.
Indonesian ETNEP adalah program pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan perawat dalam bidang Wound, Ostomy, dan Continence (WOC). Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga pelatihan praktis yang mendalam. Dengan kurikulum yang komprehensif, perawat diajarkan untuk memahami anatomi, fisiologi, serta teknik perawatan terkini untuk pasien dengan stoma, luka kronis, dan masalah inkontinensia. Hal ini menjadikan Indonesian ETNEP sebagai program unggulan dalam dunia keperawatan di Indonesia.
Salah satu tujuan utama Indonesian ETNEP adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya perawat yang terlatih khusus dalam bidang Wound, Ostomy and Continence, pasien dapat menerima perawatan yang lebih holistik dan efektif. Perawat yang mengikuti program ini dibekali dengan kemampuan untuk melakukan asesmen yang akurat, merencanakan perawatan yang tepat, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga. Dampaknya, angka komplikasi dan tingkat keparahan kondisi pasien dapat diminimalisir.
Program Indonesian ETNEP juga membuka peluang karier yang lebih cerah bagi perawat. Setelah menyelesaikan program ini, perawat dapat memperoleh dua sertifikasi Internasional yang dikeluarkan oleh Badan Dunia Enterostomal atau yang dikenal dengan WCET (World Council of Enterostomal Therapists) dan sertifikasi Nasional oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan nilai profesional mereka tetapi juga membuka pintu untuk bekerja di institusi kesehatan ternama, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, perawat WOC(ET)N juga memiliki kesempatan untuk menjadi konsultan atau edukator dalam bidang Wound, Ostomy, and Continence, yang semakin memperluas jenjang karier mereka.
Peserta program Indonesian ETNEP tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis tetapi juga dikembangkan soft skill-nya. Kemampuan komunikasi, empati, dan kepemimpinan menjadi fokus penting dalam program ini. Hal ini karena perawat WOC(ET)N tidak hanya berinteraksi dengan pasien tetapi juga harus bekerja sama dengan tim medis lainnya. Dengan soft skill yang mumpuni, perawat dapat memberikan pelayanan yang lebih manusiawi dan efektif.
Program Indonesian ETNEP juga mendorong perawat untuk terus mengembangkan diri melalui penelitian dan inovasi. Peserta diajak untuk terlibat dalam proyek-proyek penelitian yang bertujuan untuk menemukan metode perawatan baru atau meningkatkan metode yang sudah ada. Dengan demikian, perawat tidak hanya menjadi praktisi tetapi juga kontributor dalam perkembangan ilmu keperawatan.
Selain manfaat bagi perawat, program Indonesian ETNEP juga memberikan dampak positif bagi institusi kesehatan. Rumah sakit atau klinik yang memiliki perawat WOC(ET)N dapat meningkatkan kualitas pelayanannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan reputasi institusi tersebut. Pasien pun akan lebih percaya dan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan, sehingga loyalitas pasien terhadap institusi kesehatan tersebut juga meningkat.
Secara keseluruhan, Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Education Program dari CORPORATE UNIVERSITY OF WOCARE INDONESIA adalah langkah maju dalam dunia keperawatan Indonesia. Program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi perawat tetapi juga membuka peluang karier yang lebih luas. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Indonesian ETNEP dapat menjadi tonggak penting dalam transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia, menuju standar yang lebih tinggi dan lebih profesional.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, menghadapi tantangan dalam bidang kesehatan, terutama dalam perawatan pasien dengan kondisi kompleks seperti stoma, luka, dan inkontinensia. Untuk menjawab kebutuhan ini, program pendidikan Enterostomal Therapy Nurse Education Program (ETNEP) yang dikenal dengan Indonesian ETNEP dikembangkan oleh CORPORATE UNIVERSITY OF WOCARE INDONESIA hadir sebagai solusi inovatif. Indonesian ETNEP dimulai oleh ibu Widasri Sri Gitarja belajar program Wound, Ostomy and Continence di Prince Margareth Hospital Hongkong pada tahun 1997. Dengan membawa Ilmu Baru dibidang Wound, Ostomy and Continence yang diperoleh Ibu Widasri Sri Gitarja mengajak perawat Indonesia belajar bersama dan mengembangkan program tersebut.
Perjalanan Panjang beliau membawa Ibu Widasri Sri Gitarja S.Kp., MM., MARS., WOC (ET)N sebagai Director Program of Indonesian ETNEP, perjalanan beliau dalam Wound, Ostomy and Continence menjadi pelatihan pertama di Indonesia yang mendapatan rekognisi dari Badan Dunia WCET (World Council of Enterostomal Therapists) hingga sekarang. Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam merawat pasien dengan Luka, Stoma dan Kontinensia, sekaligus membuka peluang karier yang lebih luas bagi para perawat di Indonesia.
Indonesian ETNEP adalah program pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan perawat dalam bidang Wound, Ostomy, dan Continence (WOC). Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga pelatihan praktis yang mendalam. Dengan kurikulum yang komprehensif, perawat diajarkan untuk memahami anatomi, fisiologi, serta teknik perawatan terkini untuk pasien dengan stoma, luka kronis, dan masalah inkontinensia. Hal ini menjadikan Indonesian ETNEP sebagai program unggulan dalam dunia keperawatan di Indonesia.
Salah satu tujuan utama Indonesian ETNEP adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya perawat yang terlatih khusus dalam bidang Wound, Ostomy and Continence, pasien dapat menerima perawatan yang lebih holistik dan efektif. Perawat yang mengikuti program ini dibekali dengan kemampuan untuk melakukan asesmen yang akurat, merencanakan perawatan yang tepat, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga. Dampaknya, angka komplikasi dan tingkat keparahan kondisi pasien dapat diminimalisir.
Program Indonesian ETNEP juga membuka peluang karier yang lebih cerah bagi perawat. Setelah menyelesaikan program ini, perawat dapat memperoleh dua sertifikasi Internasional yang dikeluarkan oleh Badan Dunia Enterostomal atau yang dikenal dengan WCET (World Council of Enterostomal Therapists) dan sertifikasi Nasional oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan nilai profesional mereka tetapi juga membuka pintu untuk bekerja di institusi kesehatan ternama, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, perawat WOC(ET)N juga memiliki kesempatan untuk menjadi konsultan atau edukator dalam bidang Wound, Ostomy, and Continence, yang semakin memperluas jenjang karier mereka.
Peserta program Indonesian ETNEP tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis tetapi juga dikembangkan soft skill-nya. Kemampuan komunikasi, empati, dan kepemimpinan menjadi fokus penting dalam program ini. Hal ini karena perawat WOC(ET)N tidak hanya berinteraksi dengan pasien tetapi juga harus bekerja sama dengan tim medis lainnya. Dengan soft skill yang mumpuni, perawat dapat memberikan pelayanan yang lebih manusiawi dan efektif.
Program Indonesian ETNEP juga mendorong perawat untuk terus mengembangkan diri melalui penelitian dan inovasi. Peserta diajak untuk terlibat dalam proyek-proyek penelitian yang bertujuan untuk menemukan metode perawatan baru atau meningkatkan metode yang sudah ada. Dengan demikian, perawat tidak hanya menjadi praktisi tetapi juga kontributor dalam perkembangan ilmu keperawatan.
Selain manfaat bagi perawat, program Indonesian ETNEP juga memberikan dampak positif bagi institusi kesehatan. Rumah sakit atau klinik yang memiliki perawat WOC(ET)N dapat meningkatkan kualitas pelayanannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan reputasi institusi tersebut. Pasien pun akan lebih percaya dan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan, sehingga loyalitas pasien terhadap institusi kesehatan tersebut juga meningkat.
Secara keseluruhan, Indonesia Enterostomal Therapy Nurse Education Program dari CORPORATE UNIVERSITY OF WOCARE INDONESIA adalah langkah maju dalam dunia keperawatan Indonesia. Program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi perawat tetapi juga membuka peluang karier yang lebih luas. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Indonesian ETNEP dapat menjadi tonggak penting dalam transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia, menuju standar yang lebih tinggi dan lebih profesional.
Uploaded from Kota Kinabalu 16/02/2025
Updated: 16 Feb 2025