Diabetes Wound Expo 2025
Healthy Feet, Stronger Nation
A Multidisciplinary Effort to Combat Diabetic Foot Ulcers
Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data International Diabetes Federation (IDF), diperkirakan lebih dari 537 juta orang di dunia hidup dengan diabetes pada tahun 2021, dan angka ini diproyeksikan akan terus meningkat. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (2023), prevalensi diabetes melitus pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai 11,7%, dengan beban biaya yang signifikan bagi sistem kesehatan nasional.
Salah satu komplikasi kronis yang paling sering dan paling serius dari diabetes adalah ulkus kaki diabetik (diabetic foot ulcer/DFU). Komplikasi ini tidak hanya meningkatkan angka rawat inap dan amputasi, tetapi juga menyebabkan penurunan kualitas hidup dan beban biaya yang sangat tinggi bagi pasien dan sistem kesehatan. Sebuah review sistematis dari menunjukkan bahwa rate amputasi ekstremitas bawah pada penderita diabetes diawali dari ulkus kaki yang tidak tertangani dengan baik adalah 3.34% sampai 42.83% (Mansoor & Modaweb, 2022).
Penatalaksanaan kaki diabetes yang efektif membutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai tenaga kesehatan, seperti dokter spesialis penyakit dalam, bedah, rehabilitasi medik, perawat luka, ahli gizi, fisioterapis, hingga tenaga kesehatan masyarakat. Peran masingmasing profesi sangat penting dalam upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan, rehabilitasi, promosi kesehatan, serta perawatan paliatif bagi pasien dengan komplikasi kaki diabetes.
Namun, hingga saat ini Indonesia belum memiliki pedoman nasional yang multidisiplin dan berbasis bukti untuk tatalaksana kaki diabetes. Hal ini menyebabkan adanya variasi dalam pendekatan penanganan dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, diperlukan adanya konsensus dan panduan nasional yang dapat dijadikan acuan oleh seluruh tenaga kesehatan di berbagai lini pelayanan.
Lokakarya ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, akademisi, praktisi, dan komunitas dalam sebuah forum multidisiplin guna menyusun dan mengesahkan Pedoman Nasional Tatalaksana Kaki Diabetes yang aplikatif, multidisiplin, dan sesuai dengan konteks Indonesia.